10 Cara Bisnis Belut dan Pemasarannya yang Efektif dan Untung
Rasanya yang renyah dan gurih menjadi daya tarik tersendiri untuk mengonsumsi belut sebagai penyanding nasi. Kandungan nutrisi yang tinggi dan manfaatnya bagi kesehatan juga menambah nilai tambah tersendiri bagi penyuka belut. Tingginya kandungan nutrisi belut dibandingkan dengan jenis daging lainnya menjadi salah satu pemicu tingginya permintaan belut di pasar. Bisnis belut dan pemasarannya menjadi salah satu pembahasan favorit seiring menggeliatnya bahan komoditi ini.
Tingginya permintaan pasar terhadap barang komoditi belut memberikan garansi keuntungan jika menekuni bisnis ini. Permintaan pasar yang belum terpenuhi di sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan masih besarnya peluang bisnis belut. Pengetahuan yang mendasar tentang bisnis belut dan pemasarannya adalah langkah awal untuk mulai merintis bisnis yang menguntungkan ini.
10 Cara Bisnis Belut dan Pemasarannya
Pengetahuan mendasar budidaya belut sangat diperlukan bagi pemula. Belajar dari yang sudah berpengalaman adalah jurus jitu untuk belajar dari kesalahan pendahulu agar tidak terulang lagi. Kesalahan-kesalahan ini biasanya berakibat pada kerugian bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, sebaiknya bisnis ini dicoba dengan skala kecil dahulu dengan 10 tips bisnis belut dan pemasarannya sebagai berikut:
1. Siapkan drum sebagai tempat budidaya belut
Memilih drum sebagai tempat budidaya belut adalah cara yang paling sederhana dan murah untuk dilakukan bagi para pemula agar tahu cara mengelola belut. Drum tidak memerlukan banyak perawatan seperti kolam terpal. Drum juga tidak bersifat permanen seperti kolam semen yang membutuhkan budget yang tinggi. Berikut adalah cara mempersiapkan drum:
• Bersihkan bagian dalam drum
• Buat lubang memanjang di bagian atas drum
• Posisikan drum di tempat yang datar
• Buat saluran pembuangan di bagian bawah drum
• Letakkan drum di tempat teduh
2. Siapkan media sebagai media pertumbuhan belut
Media pertumbuhan adalah kunci budidaya belut karena menentukan hidup dan matinya belut. Belut akan mati jika media pertumbuhannya tidak sesuai dengan standar minimal persyaratan belut dapat hidup. Kualitas belut akan buruk dan berpenyakit jika media pertumbuhannya tidak sesuai dengan daya dukung hidup belut. Langkah-langkah menyiapkan media pertumbuhan yang baik yaitu:
• Masukkan jerami dengan ketebalan sekitar 50 cm ke dalam drum
• Siramkan mikroorganisme awal sekitar 1 liter ke dalam jerami
• Masukkan humus setebal 7 cm di atas lapisan mikroorganisme
• Masukkan lumpur dengan ketebalan kira-kira 25 cm
• Siramkan air bersih sampai ketinggian 17 cm
• Tutup rapat drum
• Biarkan selama 14 hari agar terjadi fermentasi pada media belut
3. Pemilihan bibit belut yang tepat dan berkualitas
Pemilihan bibit belut yang tepat adalah salah satu tips bisnis belut dan pemasarannya selanjutnya. Pilihlah bibit belut dengan ukuran seragam, tidak terluka, tidak lemas, lincah dan tidak terserang penyakit. Benih belut dengan ciri-ciri tersebut akan membantu anda agar tidak repot dalam pemberian makan dan proses pemanenan.
4. Penyebaran benih belut
Ruang yang cukup akan mendukung perkembangbiakan belut. Penyebaran benih yang tepat dapat memberikan ruang cukup bagi belut untuk hidup dan berkembang. Perkembangan belut akan terganggu jika ruangan tidak cukup bagi pergerakan dan pertumbuhan. Pedoman cara bisnis belut dan pemasarannya menunjukkan bahwa idealnya satu drum ditempati 50-100 ekor belut.
5. Pemberian pakan belut
Belut memerlukan makanan yang penuh nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Belut yang tercukupi nutrisinya akan menghasilkan belut yang sesuai dan memenuhi standar pasar. Pakan yang diberikan tiap harinya sebaiknya 20% dari bobot belut. Jika pakan yang diberikan kurang dikhawatirkan belut akan saling makan satu sama lain.
Pemberian pakan belut juga disesuaikan dengan usia belut. Seiring dengan pertumbuhannya, belut juga memerlukan asupan makanan yang berbeda untuk menyokong metabolismenya. Bobot belut setelah usia satu bulan biasanya sekitar 30 gram. Jadi setiap bulannya kadar pemberian pakan disesuaikan dengan pertumbuhan bobot belut tiap bulannya.
6. Jenis pakan belut
Tips yang keenam tentang bisnis belut dan pemasarannya adalah ketepatan dalam pemilihan jenis pakan. Pemilihan jenis pakan yang tepat akan memungkinkan asupan nutrisi yang dibutuhkan belut untuk perkembangan tubuhnya dapat terpenuhi. Kekurangan nutrisi akan menyebabkan kualitas belut yang buruk. Alternatif jenis pakan belut yaitu cacing, ikan dan keong.
7. Waktu memberi makan belut
Belut di alam liar dikenal memulai mencari makanan menjelang malam hari atau sore hari. Sebaiknya memberi makan belut sesuai dengan jam biologisnya yaitu sore atau malam hari. Hal ini untuk menjaga agar asupan makanan sesuai dengan jam biologis belut agar tidak kelebihan atau kekurangan makanan.
8. Proses budidaya sebelum panen
Proses budidaya adalah langkah yang paling ditunggu bagi para perintis budidaya belut karena tanda akhir pemeliharaan belut. Proses budidaya adalah proses sebelum pemanenan. Lamanya tergantung dengan sasaran pangsa pasar. Jika pasaran yang dituju adalah nasional, belut ditunggu sampai usia 3 sampai 4 bulan. Jika pasaran yang ditunggu internasional, maka usia belut adalah 6 bulanan.
9. Pemanenan
Tips ke sembilan pada bisnis belut dan pemasarannya adalah proses pemanenan. Proses pemanenan di drum lebih mudah dibandingkan menggunakan tempat budidaya yang lain. Alat-alat yang dibutuhkan adalah bubu, ember, bak, slang air dan alat jaring. Slang air digunakan untuk mempermudah proses pemanenan dengan membersihkan medianya dan belut.
Proses pemanenannya juga dibedakan menjadi dua yaitu proses pemanenan sebagian atau proses pemanenan seluruhnya. Pemanenan sebagian bertujuan untuk menyisakan sebagian belut untuk digunakan sebagai bibit budidaya belut selanjutnya. Pemanenan sebagian biasanya diambil 40% dari belut yang ada. Pemanenan total berarti seluruh belut yang ada di drum dipanen tanpa sisa.
Jika anda bermaksud melakukan pemanenan sebagian, sebaiknya anda tidak menggunakan drum sebagai tempat budidaya belut. Tips 10 cara bisnis belut dan pemasarannya ini hanya dikhususkan untuk pembudidaya belut dengan menggunakan drum. Berikut ini adalah tata cara untuk memanen belut dengan media tempat berupa drum:
• Jika ada tanaman di dalam drum, keluarkan tanaman yang ada di drum
• Siapkan saringan untuk menyaring belut
• Siapkan wadah untuk menampung lumpur dari drum
• Siapkan ember untuk menampung belut hasil saringan
• Miringkan drum untuk mengeluarkan air dalam drum
• Tuangkan media ke jaringan sehingga belut dapat tersaring
• Tampung media ke wadah
• Semprotkan air untuk membersihkan belut di jaringan dari media
• Masukkan belut ke ember yang telah tersedia
• Keringkan media jika ingin digunakan untuk budidaya belut selanjutnya
• Siapkan dua drum untuk media kering tersebut karena media tersebut cukup untuk dua drum
10. Pemasaran
Di bagian akhir tips-tips untuk bisnis belut dan pemasarannya adalah proses pemasaran. Proses pemasaran meliputi 3 tahap yaitu penyortiran, pengemasan dan pemasaran. Penyortiran adalah proses pemilihan belut sesuai dengan ukuran. Pengemasan adalah proses pengepakan belut yang akan dipasarkan. Pemasaran sendiri adalah pasokan belut diperuntukkan ke mana saja dan ke siapa saja.
Penyortiran ukuran belut disesuaikan dengan tujuan pasar. Pasar nasional syaratnya biasanya membutuhkan tiap 1 kg nya ada 10 ekor belut. Pasar internasional disesuaikan dengan negara tujuan. Biasanya untuk pasar internasional tiap kilogramnya terdapat 2-3 ekor belut. Ada juga negara yang mensyaratkan 10-15 ekor tiap kilogramnya.
Pengemasan belut yang baik akan memungkinkan belut yang dipesan tidak mati atau busuk sampai ke konsumen. Biasanya jika hasil budidaya belutnya sedikit yaitu sekitar puluhan hingga ratusan kilogram, pengemasan belut ditaruh pada jerigen plastik. Jerigen plastik dibersihkan sesteril mungkin sebelum digunakan sebagai pengemas panen belut.
Pemasaran belut dapat dilakukan untuk nasional dan internasional. Negara tujuan untuk pemasaran internasional adalah Jepang, Korea Selatan, Belanda, Inggris, Denmark, Amerika Serikat, dan Australia. Jika pemasaran bersifat nasional dapat dititipkan di supermarket atau di pasar-pasar tradisional. Pastikan tidak menjual ke tengkulak untuk menghindari kerugian.
Tips-tips lain yang harus diperhatikan dalam bisnis belut dan pemasarannya adalah pastikan jika lingkungan tempat membudidayakan belut tidak berisik. Jika belut masih dalam fase larva, lakukan pergantian air secara teratur sehingga kondisi air di drum cukup. Sebaiknya belut diberikan pakan alami dan pakannya sebaiknya dihaluskan atau dicincang.
Salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah budidaya belut tidak dapat dipantau dengan mudah. Budidaya belut tidak dapat dimonitoring perkembangannya seperti budidaya ikan karena media pembiakan belut berupa lumpur. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan agar bisnis belut dapat sukses sesuai yang diharapkan.
Anda sebaiknya mengikuti forum budidaya belut bisnis belut dan pemasarannya agar berjalan lancar. Forum ini berguna sebagai media diskusi kesulitan dan solusi yang harus dilakukan agar bisnis budidaya belut sukses. Di forum ini juga kemungkinan akan diperoleh informasi tentang pasar-pasar yang lebih luas. Saling tukar-menukar barang dagangan juga dapat dilakukan di forum ini.
Tingginya permintaan pasar terhadap barang komoditi belut memberikan garansi keuntungan jika menekuni bisnis ini. Permintaan pasar yang belum terpenuhi di sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan masih besarnya peluang bisnis belut. Pengetahuan yang mendasar tentang bisnis belut dan pemasarannya adalah langkah awal untuk mulai merintis bisnis yang menguntungkan ini.
10 Cara Bisnis Belut dan Pemasarannya
Pengetahuan mendasar budidaya belut sangat diperlukan bagi pemula. Belajar dari yang sudah berpengalaman adalah jurus jitu untuk belajar dari kesalahan pendahulu agar tidak terulang lagi. Kesalahan-kesalahan ini biasanya berakibat pada kerugian bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, sebaiknya bisnis ini dicoba dengan skala kecil dahulu dengan 10 tips bisnis belut dan pemasarannya sebagai berikut:
1. Siapkan drum sebagai tempat budidaya belut
Memilih drum sebagai tempat budidaya belut adalah cara yang paling sederhana dan murah untuk dilakukan bagi para pemula agar tahu cara mengelola belut. Drum tidak memerlukan banyak perawatan seperti kolam terpal. Drum juga tidak bersifat permanen seperti kolam semen yang membutuhkan budget yang tinggi. Berikut adalah cara mempersiapkan drum:
• Bersihkan bagian dalam drum
• Buat lubang memanjang di bagian atas drum
• Posisikan drum di tempat yang datar
• Buat saluran pembuangan di bagian bawah drum
• Letakkan drum di tempat teduh
2. Siapkan media sebagai media pertumbuhan belut
Media pertumbuhan adalah kunci budidaya belut karena menentukan hidup dan matinya belut. Belut akan mati jika media pertumbuhannya tidak sesuai dengan standar minimal persyaratan belut dapat hidup. Kualitas belut akan buruk dan berpenyakit jika media pertumbuhannya tidak sesuai dengan daya dukung hidup belut. Langkah-langkah menyiapkan media pertumbuhan yang baik yaitu:
• Masukkan jerami dengan ketebalan sekitar 50 cm ke dalam drum
• Siramkan mikroorganisme awal sekitar 1 liter ke dalam jerami
• Masukkan humus setebal 7 cm di atas lapisan mikroorganisme
• Masukkan lumpur dengan ketebalan kira-kira 25 cm
• Siramkan air bersih sampai ketinggian 17 cm
• Tutup rapat drum
• Biarkan selama 14 hari agar terjadi fermentasi pada media belut
3. Pemilihan bibit belut yang tepat dan berkualitas
Pemilihan bibit belut yang tepat adalah salah satu tips bisnis belut dan pemasarannya selanjutnya. Pilihlah bibit belut dengan ukuran seragam, tidak terluka, tidak lemas, lincah dan tidak terserang penyakit. Benih belut dengan ciri-ciri tersebut akan membantu anda agar tidak repot dalam pemberian makan dan proses pemanenan.
4. Penyebaran benih belut
Ruang yang cukup akan mendukung perkembangbiakan belut. Penyebaran benih yang tepat dapat memberikan ruang cukup bagi belut untuk hidup dan berkembang. Perkembangan belut akan terganggu jika ruangan tidak cukup bagi pergerakan dan pertumbuhan. Pedoman cara bisnis belut dan pemasarannya menunjukkan bahwa idealnya satu drum ditempati 50-100 ekor belut.
5. Pemberian pakan belut
Belut memerlukan makanan yang penuh nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Belut yang tercukupi nutrisinya akan menghasilkan belut yang sesuai dan memenuhi standar pasar. Pakan yang diberikan tiap harinya sebaiknya 20% dari bobot belut. Jika pakan yang diberikan kurang dikhawatirkan belut akan saling makan satu sama lain.
Pemberian pakan belut juga disesuaikan dengan usia belut. Seiring dengan pertumbuhannya, belut juga memerlukan asupan makanan yang berbeda untuk menyokong metabolismenya. Bobot belut setelah usia satu bulan biasanya sekitar 30 gram. Jadi setiap bulannya kadar pemberian pakan disesuaikan dengan pertumbuhan bobot belut tiap bulannya.
6. Jenis pakan belut
Tips yang keenam tentang bisnis belut dan pemasarannya adalah ketepatan dalam pemilihan jenis pakan. Pemilihan jenis pakan yang tepat akan memungkinkan asupan nutrisi yang dibutuhkan belut untuk perkembangan tubuhnya dapat terpenuhi. Kekurangan nutrisi akan menyebabkan kualitas belut yang buruk. Alternatif jenis pakan belut yaitu cacing, ikan dan keong.
7. Waktu memberi makan belut
Belut di alam liar dikenal memulai mencari makanan menjelang malam hari atau sore hari. Sebaiknya memberi makan belut sesuai dengan jam biologisnya yaitu sore atau malam hari. Hal ini untuk menjaga agar asupan makanan sesuai dengan jam biologis belut agar tidak kelebihan atau kekurangan makanan.
8. Proses budidaya sebelum panen
Proses budidaya adalah langkah yang paling ditunggu bagi para perintis budidaya belut karena tanda akhir pemeliharaan belut. Proses budidaya adalah proses sebelum pemanenan. Lamanya tergantung dengan sasaran pangsa pasar. Jika pasaran yang dituju adalah nasional, belut ditunggu sampai usia 3 sampai 4 bulan. Jika pasaran yang ditunggu internasional, maka usia belut adalah 6 bulanan.
9. Pemanenan
Tips ke sembilan pada bisnis belut dan pemasarannya adalah proses pemanenan. Proses pemanenan di drum lebih mudah dibandingkan menggunakan tempat budidaya yang lain. Alat-alat yang dibutuhkan adalah bubu, ember, bak, slang air dan alat jaring. Slang air digunakan untuk mempermudah proses pemanenan dengan membersihkan medianya dan belut.
Proses pemanenannya juga dibedakan menjadi dua yaitu proses pemanenan sebagian atau proses pemanenan seluruhnya. Pemanenan sebagian bertujuan untuk menyisakan sebagian belut untuk digunakan sebagai bibit budidaya belut selanjutnya. Pemanenan sebagian biasanya diambil 40% dari belut yang ada. Pemanenan total berarti seluruh belut yang ada di drum dipanen tanpa sisa.
Jika anda bermaksud melakukan pemanenan sebagian, sebaiknya anda tidak menggunakan drum sebagai tempat budidaya belut. Tips 10 cara bisnis belut dan pemasarannya ini hanya dikhususkan untuk pembudidaya belut dengan menggunakan drum. Berikut ini adalah tata cara untuk memanen belut dengan media tempat berupa drum:
• Jika ada tanaman di dalam drum, keluarkan tanaman yang ada di drum
• Siapkan saringan untuk menyaring belut
• Siapkan wadah untuk menampung lumpur dari drum
• Siapkan ember untuk menampung belut hasil saringan
• Miringkan drum untuk mengeluarkan air dalam drum
• Tuangkan media ke jaringan sehingga belut dapat tersaring
• Tampung media ke wadah
• Semprotkan air untuk membersihkan belut di jaringan dari media
• Masukkan belut ke ember yang telah tersedia
• Keringkan media jika ingin digunakan untuk budidaya belut selanjutnya
• Siapkan dua drum untuk media kering tersebut karena media tersebut cukup untuk dua drum
10. Pemasaran
Di bagian akhir tips-tips untuk bisnis belut dan pemasarannya adalah proses pemasaran. Proses pemasaran meliputi 3 tahap yaitu penyortiran, pengemasan dan pemasaran. Penyortiran adalah proses pemilihan belut sesuai dengan ukuran. Pengemasan adalah proses pengepakan belut yang akan dipasarkan. Pemasaran sendiri adalah pasokan belut diperuntukkan ke mana saja dan ke siapa saja.
Penyortiran ukuran belut disesuaikan dengan tujuan pasar. Pasar nasional syaratnya biasanya membutuhkan tiap 1 kg nya ada 10 ekor belut. Pasar internasional disesuaikan dengan negara tujuan. Biasanya untuk pasar internasional tiap kilogramnya terdapat 2-3 ekor belut. Ada juga negara yang mensyaratkan 10-15 ekor tiap kilogramnya.
Pengemasan belut yang baik akan memungkinkan belut yang dipesan tidak mati atau busuk sampai ke konsumen. Biasanya jika hasil budidaya belutnya sedikit yaitu sekitar puluhan hingga ratusan kilogram, pengemasan belut ditaruh pada jerigen plastik. Jerigen plastik dibersihkan sesteril mungkin sebelum digunakan sebagai pengemas panen belut.
Pemasaran belut dapat dilakukan untuk nasional dan internasional. Negara tujuan untuk pemasaran internasional adalah Jepang, Korea Selatan, Belanda, Inggris, Denmark, Amerika Serikat, dan Australia. Jika pemasaran bersifat nasional dapat dititipkan di supermarket atau di pasar-pasar tradisional. Pastikan tidak menjual ke tengkulak untuk menghindari kerugian.
Tips-tips lain yang harus diperhatikan dalam bisnis belut dan pemasarannya adalah pastikan jika lingkungan tempat membudidayakan belut tidak berisik. Jika belut masih dalam fase larva, lakukan pergantian air secara teratur sehingga kondisi air di drum cukup. Sebaiknya belut diberikan pakan alami dan pakannya sebaiknya dihaluskan atau dicincang.
Salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah budidaya belut tidak dapat dipantau dengan mudah. Budidaya belut tidak dapat dimonitoring perkembangannya seperti budidaya ikan karena media pembiakan belut berupa lumpur. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan agar bisnis belut dapat sukses sesuai yang diharapkan.
Anda sebaiknya mengikuti forum budidaya belut bisnis belut dan pemasarannya agar berjalan lancar. Forum ini berguna sebagai media diskusi kesulitan dan solusi yang harus dilakukan agar bisnis budidaya belut sukses. Di forum ini juga kemungkinan akan diperoleh informasi tentang pasar-pasar yang lebih luas. Saling tukar-menukar barang dagangan juga dapat dilakukan di forum ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar